TUGAS PKN : MAKALAH WAWASAN NUSANTARA
TUGAS STRUKTUR
WAWASAN NUSANTARA
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen: H. R. Agus Abikusmo SH. MM
Disusun oleh Kelompok 9
AHMAD FAUZAN NADJIULLAH 1415203006
ATIEQ FAUZIATI 1415203018
AZAH FAYAZAH 1415203021
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH
NURJATI
CIREBON
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu
terlimpah curahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tidak lupa penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
khususnya Bapak Agus Abikusmo, karena berkatnya lah kami dapat menyusun makalah
ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan Wawasan
Nusantara, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Makalah ini disusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih,
semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Cirebon, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Pengertian Konsep Wawasan Nusantara..................................................... 3
B.
Teori Geopolitik......................................................................................... 4
C.
Asas Wawasan Nusantara.......................................................................... 6
D.
Arah Pandang Wawasan Nusantara............................................................. 6
E.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara................................. 7
F.
Tantangan dan Implementasi Wawasan
Nusantara……………………...... 8
BAB III MANFAAT MEMPELAJARI MATERI…………………………….... 9
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar
wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember
1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa
Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan
wilayah Indonesia
Wawasan
ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara
dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar
wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Sebagai
negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada
posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM).
Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa,satu negara dan satu
tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau
internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya
dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
B.
Rumusan Masalah
Di
dalam makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain:
1.
Pengertian
dari Wawasan Nusantara
2.
Pengertian
Teori Geopolitik
3.
Asas
dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara
4.
Kedudukan,Fungsi
dan Tujuan Wawasan Nusantara
5.
Tantangan
Implementasi Wawasan Nusantara
C.
Tujuan
Makalah
ini mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2.
Untuk
mengetahui pengertian teori geopolitik
3.
Untuk
mengetahui asas dan arah pandang dari wawasan nusantara
4.
Untuk
mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5.
Untuk
mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konsep Wawasan Nusantara
Istilah Wawasan Nusantara dapat diartikan
secara etimologis dan terminologis.
1.
Secara
etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bhs. Jawa)
yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indriawi. Selanjutnya,
muncul kata wawas yang berarti, memandang, meninjau atau melihat. Wawasan
artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indriawi. Wawasan berarti
pula cara pandang , cara melihat.
Secara etimologi, kata “nusantara” tersusun dari dua kata, “nusa” dan
“antara”. Kata “nusa” dalam bahasa Sansakerta berarti pulau atau kepulauan.
Sedangkan dalam bahasa Latin, kata “nusa” berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung,
bahkan suatu bangsa. Merujuk pada pernyataan tersebut maka kata ”nusa” juga
mempunyai kesamaan arti kata dengan nation
dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata
“nusa” dapat memiliki dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu “antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti antara atau dalam suatu kelompok. “Antara” juga
mempunyai makna yang sama dalam kata inter
dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam
bahasa Sansakerta, kata “antara” dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau
luar. Bisa ditafsirkan bahwa kata “antara” mempunyai makna antar (antara),
relasi, seberang, atau laut. Dari penjabaran di atas, penggabungan kata “nusa”
dan “antara” menjadi kata “nusantara” dapat diartikan sebagai kepulauan yang
dipisahkan oleh laut atauu bangsa – bangsa yang dipisahkan oleh laut
Perkataan
nusantara pertama kali kita ketahui dari bunyi Sumpah Palapa dari Patuh Gajah
Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih di Kerajaan
Majapahit tahun 1336 M, tertulis dalam Kitab Pararaton (Kitab Raja – Raja).
Selanjutnya, kata sebutan nusantara pernah coba dihidupkan oleh Ki Hajar
Dewantara untuk menggantikan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie), namun
setelah disetujuinya penggunaan sebutan Indonesia oleh Kongres Pemuda Indonesia
(dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan nusantara digunakan sebagai sinonim
untuk menyebut kepulauan Indonesia, Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa
Yunani, yaitu indo/ indu yang berarti Hindu/ Hindia dan nesia/ nesos yang
berarti pulau. Dengan demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai sinonim kata
Indonesia, yang menunjuk pada wilayah (sebaran pulau – pulau) yang berada di
antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
2.
Secara
terminologi, berikut ini Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat.
Menurut Prof. Dr. Wan Usman :
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”
a. Pengertia Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuann
bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
b. Berikut ini menurut kelompok kerja Wawasan
Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999.
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
Berdasarkan pendapat – pendapat di atas,
secara sedeerhana Wawasan Nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri bangsa
Indonesia sendiri, serta nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
B. Teori Geopolitik
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara faktor – faktor geografi, strategi, dan politik suatu negara.
Berdasarkan hal ini maka kebijakan penyelenggaraan bernegara didasarkan atas
keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu. Berikut beberapa teori yang
mengemukakan tentang Teori Geopolitik :
1.
Teori
Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844 – 1904) berpendapat,
negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik dengan ruang yang
ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan
pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur, Makin luas
ruang hidup maka negara akan semakin maju. Teori ini dikenal sebagai teori
organism atau teori biologis.
2.
Teori
Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864 – 1922), melanjutkan
ajaran Ratzel tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan
negara seperti organisme maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah
suatu organisme bukan hanya mirip. Menurutnya, Negara sebagai organisme yang
hidup harus mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.
3.
Teori
Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (1869 – 1946) melanjutkan
pendangan Ratzel dan Kjellen, terutama pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak, tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka. Negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai lebensraum bagi warga negara.
Dalam mencapai maksud tersebut, negara harus
mengusahakan Autarki, yaitu cita – cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
bergantung pada negara lain.
Kekuasan imperium daratan
yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim untuk menguasai
pengawasan dilaut. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.
Geopolitik adalah doktrin
negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. dan landasan bagi
tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang
hidup (wilayah).
4.
Teori Geopolitik Harold Mackinder
Harold
Mackinder (1861 – 1947) merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan
wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyatakan
bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu Eropa-Asia akan
dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia.
5.
Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Alfred
Thayer Mahan (1840 – 1914) mengembangkan teori kekuatan lautan/bahari.
Mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan
dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat
menguasai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”.
Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehinga pada akhirnya
menguasai dunia.
6. Teori Geopolitik William Michel dan
John Frederick Charles Fuller
Mitchel
dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling
menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki dirgantara adalah
pengembangan kekuatan di udara, memiliki daya tangkis yang andal dari berbagai
ancaman lawan dalam tempo cepat, dahsyat dan dampaknya sangat mengerikan lawan
sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan di udara
justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis
terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran
dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
7.
Nicholas J. Spykman
Teori
Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori menghubungkan kekuatan
darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan kondisi dan
kebutuhan. Nicholas mengatakan bahwa siapa yang mampu mengkombinasi kekuatan
darat, laut dan udara akan menguasai daerah batas antar bangsa secara permanen
dan abadi. Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi,yang
menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan
dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
C. Asas
dan Arah Pandang Wawasan Nusantara
Asas
Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,
ditaati,dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment)
bersama.
Asas Wawasan
Nusantara terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
D.
Arah Pandang Wawasan
Nusantara
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan
konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan
strategis, maka arah pandang wawasan
nusantara meliputi :
1.
Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional
baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.
aspek sosial.
2. Ke luar
Mengandung
makna bahwa dalam kehidupan internasional bangsa indonesia harus berusaha dalam
menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek kehidupan agar dapat menciptakan
tujuan nasional yang tertera dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam
arah pandang keluar memiliki tujuan untuk menjaga dan menjaminnya kepentingan
nasional didalam dunia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia, yang
didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan
adanya kerjasama dan sikap yang saling menghormati. Dalam hal ini bahwa
kehidupan bangsa indonesia harus berusaha untuk mengamankan kepentingan
nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya untuk mempertahankan
dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
E. Kedudukan,
Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
1. Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai
Wawasan Nasional Bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya
mencapai dan mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan
Nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
a)
Pancasila sebagai falsafah,
ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.
b)
Undang – Undang Dasar 1945
sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
c)
Wawasan Nusantara sebagai
visi nasional, berkedudukan sebagai landasan Visional.
d)
Ketahanan Nasional sebagai
konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
e)
GBHN sebgai politik dan
strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Paradigma di atas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam
peraturan perundang – undangan. Paradigma nasional ini secara structural dan
fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis pyramidal dan secara
instrumental mendasari kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Fungsi
Wawasan
Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu – rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan
Wawasan
Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.
Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan – kepentingan individu,
kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepntingan – kepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala
bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran
dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
F. Tantangan
dan Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
a) Implementasi
dalam kehidupan politik, adalah
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan
dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
b) Implementasi
dalam kehidupan ekonomi, adalah
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c) Implementasi
dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan
yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
d) Implementasi
dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta
tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
BAB III
MANFAAT
MEMPELAJARI MATERI WAWASAN NUSANTARA
1.
Mengenal Indonesia melalui lingkungannya yang terdiri
berupa darat, laut, udara beserta kekayaan alamnya sebagai satu kesatuan
2.
Menghargai Kebhinekaan
3.
Menanamkan semangat cinta tanah air
BAB
IV
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Wawasan Nusantara
sebagai pandangan bangsa Indonesia yang dibangun atas pandangan geopolitik
bangsa terhadap lingkungan tempat tinggalnya secara keseluruhan. Konsep Wawasan
Nusantara yang berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya menegaskan
bahwa Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling terpaut.
Sebagai landasan Visional, Wawasan Nusantara berperan penting dalam mewujudkan
tujuan bangsa dalam pembangunan Nasional
B.
Saran
Kita sebagai masyarakat Nusantara
harus senantiasa menjujung tinggi derajat dan kedaulatan negara dengan banyak
cara¸ seperti melalui politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Wawasan nusantara merupakan hal yang
penting bagi membangun mental masyarakat bangsa, dengan wawasan itu mungkin
masyarakat dapat lebih sadar terhadap lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, ed. 3, cet. 2
terima kasih, makalah ini bermanfaat..
BalasHapusMy blog
Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog
Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog
good. tks yaaa
BalasHapusGREATT,,,
BalasHapusTenx atas makalahnya.... sangat bermanfaat..skali lagi makaih 🤗🤗🤗
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin ngikutin latar belakangnya ya ka. Terimakasih.
BalasHapus
BalasHapusThank you for sharing such a Great info
Carpet Flooring
Carpet Flooring Abu Dhabi
MRC Bets | The Masters Betting Preview - Dr. Madden
BalasHapusThe Masters Betting Preview. The Masters bet 거제 출장마사지 from a player, 강릉 출장안마 who 성남 출장마사지 will choose an 울산광역 출장샵 MVP from the bookies 충청북도 출장샵 on Sunday, December 9th.