"COKELAT BIASA"
COKELAT BIASA
Hari itu, semua kiriman barang untuk stok sebuah minimarket telah dikirim, berbagai barang pun ada dalam mobil box itu, termasuk sekotak coklat dalam satu merk, sebut saja cokelat itu dengan merk GILLAS.
Beberapa jam kemudian mobil itu sampai di depan sebuah minimarket, dan telah siap para pegawainya untuk mengangkut barang dari dalam mobil itu, tak lupa coklat coklat itu pun diangkut juga.
Setelah selesai, pegawai wanita menata coklat coklat itu di depan kasir, seperti biasa layaknya minimarket lainnya.
Untuk beberapa minggu kemudian, coklat pun bersisa 3, yaitu coklat biasa, coklat berhadiah kalung mainan, dan coklat berhiasi pita pink.
Keesokan paginya, coklat yang berhiasi pita pink itu dibeli oleh konsumen yang sedang kasmaran.
"Yee, aku ahirnya dibeli, terimakasih tuhan, telah mendengar doaku" ucap si coklat pink kegirangan
"Enak sekali ya dia" gerutu coklat berhadiah
"Ada masanyaa" kata coklat biasa dengan sabar dan dewasa
2 hari kemudian, ternyata coklat berhadiah itu dibeli oleh seorang kakek kakek
"Mba! Ini berhadiah kalung ya?" tanya si kakek pada kasir
"Iya kek"
"Ya sudah, saya beli, buat nenek" senangnya si kakek, kasir pun ikut tersenyum
"Wuiiih aku jadi kado buat nenek, Yey!" teriak coklat berhadiah kegirangan, coklat biasa pun tersenyum membalas kebahagiaan coklat berhadiah.
Satu minggu kemudian, coklat biasa tak kunjung ada yang beli ataupun sekedar menengok untuk melihatnya sendirian di depan kasir. Dia sedih, menangis, mengeluh, tak terima dengan keadaannya sekarang yang hanya sendirian.
"Tuhan, kenapa kau ciptakan aku, jikalau aku hanya untuk hiasan disini hingga ahir hayatku ( kadaluarsa )..Tuhan! aku tak ingin menyalahkanmu, tapi apa gunanya aku hidup?" membatin si coklat biasa dalam heningnya malam, saat minimarket telah tutup.
Esok paginya..
"Gimana kalo cokelat yang satu ini kita buang aja, lagian mau kadaluarsa minggu depan?" tanya salah satu pegawai.
"Jangan deh..kasian, udahlah biarin aja" kata pegawai lainnya
Coklat biasa itu pun, ketar ketir takut dirinya benar benar akan dibuang. Tiba tiba ada seseorang masuk ke minimarket itu.
"Selamat sore, selamat datang" sambut pegawai
"Pah, aku mau coklat ini" kata gadis manis itu merengek
"Mba, coklat ini satu" kata bapa itu.
"Tapi, mau kadaluarsa minggu depan de?" sahut kasir
"Gapapa, lagian aku mau coklat ini dari tiga minggu yang lalu, dari semenjak dia baru dikeluarkan dari mobil box, aku melihatnya pah, aku berdoa sama Tuhan, biar coklat ini ga ada yang beli, kecuali aku"
"Tapi kan sayang, liat aja bentuknya udah bengkok bengkok begitu"
"Iiih, lagian aku yang makan, aku yang mau kok pah! Ayolaah, ini perrmintaan yang terakhirku papah, abis itu aku ga bakal minta apapun lagi dari papah"
"Iyaa iyaa"
Ahirnya coklat itu, dibawa pulang oleh gadis manis tersebut.
Dalam benaknya, coklat itu merasa bersalah pada Tuhan, karna menyesali takdirnya yang diharuskan hidup, Dia salah, ternyata Tuhan begitu menyayanginya hingga ia hanya dikhususkan untuk gadis ini.
Sekarang coklat itu pun merasa aneh, "Kok rumah sakit?" tanyanya dalam hati
"Ayo, Alinka..sekarang kamu harus dioperasi yaa" kata dokter
"Iya dok, aku tau operasi ini antara hidup dan mati, tapi aku mau makan coklat ini dulu dok, kalo aku mati, aku bahagia udah makan coklat ini, dan kalo aku hidup nantinya aku juga bahagia udah makan coklat ini" senyum Alinka mengembang. Papahnya meneteskan air mata
Ternyata gadis manis yang diketahui bernama alinka itu terserang penyakit kanker otak stadium ahir, dan ini adalah operasi terahirnya, penentuan hidupnya.
"Cokelat, maaf ya, aku udah minta sama Tuhan biar kamu ga ada yang beli, lagian aku pengen banget beli kamu dari awal, tapi karna aku harus menjalani kemotherapi, ya aku ga sempet buat mampir ke minimarket, tadi aja aku maksa maksa papah! maaf ya, tapi kamu sumber kebahagiaanku sekarang, mau kamu bengkok, mau kamu kadaluarsa, mau kamu jelek bungkusnya, aku ga peduli, aku tetep suka kamu, aku ijin buka bungkus kamu ya, terus makan kamu" kata Alinka panjang
"Iya Alinka, aku seneng banget, bisa dibeli sama kamu.." balas cokelat itu sambil menangis
Operasi Alinka berkjalan lancar, tapi tak semulus takdir yang diharapkan.
Alinka menutup matanya untuk selama lamanya denga senyuman, tangannya masih menggenggam kertas bungkus cokelat yang tadi ia makan, sebelum operasi dia meminta dokter untuk tidak melepaskan kertas itu dari tangannya sebelum operasi usai. Kertas itu pun diambil dari tangan Alinka dengan penuh air mata oleh papahnya. Ternyata, kertas bungkus itu berisi sebuah tulisan
Alinka menutup matanya untuk selama lamanya denga senyuman, tangannya masih menggenggam kertas bungkus cokelat yang tadi ia makan, sebelum operasi dia meminta dokter untuk tidak melepaskan kertas itu dari tangannya sebelum operasi usai. Kertas itu pun diambil dari tangan Alinka dengan penuh air mata oleh papahnya. Ternyata, kertas bungkus itu berisi sebuah tulisan
Aku tak membeda bedakan takdirku dengan orang lain
Aku bersyukur tlah terlahir di dunia ini
Aku hanya ingin kalian tau
Bahwa kasih sayang yang sebenarnya adalah kasih sayang yang mau menerima apa adanya tanpa keraguan
Menerima kekurangan, Dan slalu berfikir bahwa Tuhan beri yang terbaik
Cokelat itu menyadarkanku, bahwa Tuhan maha adil
-Alinka-
"Terimakasih Tuhan, kau telah memberikan jawaban atas doaku, rengekku, trimakasih karna kau telah mempertemukanku dengan gadis baik ini..aku tak menyesal Tuhan, Terimakasih" Doa cokelat biasa untuk terakhir kalinya.
END**
Komentar
Posting Komentar